Instrumen Kelautan Alat - Alat
ALAT-ALAT INSTRUMENTASI
Rahmadani Abdullah
1710716310012
KEMENTERIAN
RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS
PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2019
Instrumentasi
Menurut
Wikipedia (2011), instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang
dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar
dan lebih kompleks. Instrumentasi bisa berarti alat untuk menghasilkan
efek suara,
seperti pada instrumen musik misalnya, namun secara umum instrumentasi
mempunyai 3 fungsi utama:
· sebagai
alat pengukuran
· sebagai
alat analisa, dan
· sebagai
alat kendali.
Menurut Radzi (2007), pengukuran telah menjadi suatu
bidang yang penting sejak dari awal tamadun manusia apabila digunakan sebagai
cara untuk mengkuantitikan pertukaran barangan dalam sistem perniagaan.
Perkembangan pengukuran adalah perkembangan sains. Sistem pengukuran dan
instrumen serta transduser yang digunakan adalah penting dalam kegiatan
domestik dan industri. Kemajuan instrumentasi dalam bidang industri, sebagian
besarnya berlaku dalam tahun 1930-an bermula dengan pengenalan kepada instrumen
untuk merekodkan suhu. Perkembangan pesat dalam bidang pembuatan telah
mendorong kepada kegiatan pengukuran berterusan beberapa kuantiti seperti
tekanan, suhu, arus, aliran dan sebgainya. Kegunaan harian insrumen pengukuran
dapat dibagikan menjadi 3 bidang utama, yaitu:
a. Pemantauan proses dan pengoperasian
Dalam bidang ini
instrumen pengukuran hanya berfungsi membekalkan bacaan kepada pengendali.
Contohnya: thermometer, barometer, dan anemometer yang digunakan oleh biro kaji
cuaca. Peralatan ini hanya memberi gambaran keadaan suatu persekitaran, dan
bacaan yang ditunjukkan oleh instrumen ini tidak digunakan dalam sembarang
bentuk pengawalan.
b. Pengawalan proses dan pengoperasian
Dalam bidang ini
instrumen pengukuran memainkan peranan yang penting sebagai satu komponen dalam
sistem kawalan automatik. Sistem seperti ini menggabungkan instrumen kawalan
dan pengukuran untuk membekalkan tindakan automatik jarak jauh. Ini membentuk
suau proses yang dikenal sebagai proses terkawal. Instrumen tidak senantiasa
dapat mengukur dan mengawal secara langsung sifat-sifat suatu bahan proses.
Contohnya: suhu, tekanan, aliran, arus, kelembapan, ketumpatan, kelikatan dan
sebagainya senantiasa mempengaruhi proses itU
Contoh Alat Ukur Instrumentasi
a. Anemometer : Mengukur kecepatan angin
b. Barometer : Mengukur
tekanan
c. Refraktometer : Mengukur salinitas
d. Thermometer : Mengukur suhu
e. pH paper
: Mengukur pH
Pengertian Instrumentasi Laut
Menurut Yogi (2011), Instrumentasi Kelautan adalah suatu bidang ilmu kelautan yang behubungan dengan alat-alat dan piranti
(device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang
lebih besar dan lebih kompleks dalam dunia kelautan. Instrumentasi kelautan secara umum mempunyai 3 fungsi utama:
a. sebagai alat pengukuran
b. sebagai alat analisis, dan
c. sebagai alat kendali.
Instrumentasi Kelautan sebagai alat pengukuran meliputi instrumentasi
survey/ statistik, instrumentasi pengukuran suhu, Disolve Oxigen (DO),
Turbiditas, Salinitas, pH perairan,
dll. Contoh dari instrumentasi sebagai alat analisis dalam dunia kelautan misalnya Echosounder, yang dapat menganalisis
dan mendeteksi bawah air. Sistem pengukuran, analisis dan kendali dalam
instrumentasi ini bisa dilakukan secara manual (hasilnya dibaca dan ditulis
tangan), tetapi bisa juga dilakukan secara otomatis dengan mengunakan komputer
(sirkuit elektronik). Untuk jenis yang kedua
ini, instrumentasi tidak bisa dipisahkan dengan bidang elektronika dan
instrumentasi itu sendiri.
PEMBAGIAN
INSTRUMENTASI :
1. Instrumen Akustik
Instrumen Akustik merupakan teori yang mengkaji tentang gelombang suara dan perambatannya dalam
suatu medium. hydro-acousticdi bidang instrumen kelautan sering digunakan
sebagai suatu teknologi untuk mendeteksi bawah air.
Akustik
merupakan teori yang mengkaji tentang gelombang suara dan perambatannya dalam
suatu medium. hydro-acousticdi bidang instrumen kelautan sering digunakan
sebagai suatu teknologi untuk mendeteksi bawah air.
Tentunya
menggunakan perangkat akustik (acousticinstrument), yang terdiri atas:
1. Echosounder,
2. Fishfinder,
dan
3. Sonar
atau GPS Map Sounder.
Teknologi
ini menggunakan bunyi atau suara untuk melakukan pendeteksian. Hal ini
berkaitan dengan pengetahuan tentang kecepatan suara di air adalah 1.500 m per
detik, sedangkan kecepatan suara di udara hanya 340 m per detik, maka teknologi
ini sangat efektif digunakan di bawah air.
Kemajuan
tersebut didukung oleh perkembangan pesat dalam bidang produksi yang telah
mendorong kepada kegiatan pengukuran yang berkala: berapa kuantitas, seperti
tekanan, aliran, suhu, dan lain sebagainya.
Hal
tersebut menjadi latar belakang atas instrumen akustik kelautan, merupakan alat
yang berkaitan dengan teori tentang gelombang suara atau akustik dan
perambatannya di dalam air laut.Beberapa alat tersebut sengaja saya uraikan
berserta penjelasannya agar kamu mudah memahami tanpa perlu melihat langsung
bentuk alat tersebut.
1 1. Fish finder
Alat
yang bernama Fish finder merupakan jenis dari fatometer: kedua jenis alat
khusus yang dapat terdengar gema sistem jenis sonar aktif. Demikian pula dengan
penggunaan bunyi sebagai pengukuran kedalaman air, jangkaan waktu penggunaan
sejarah bahari yang amat panjang.
Sonaraktif digunakan
Fish Finder untuk mendeteksi ikan dan dasar laut, serta dapat menampilkannya
kepada perangkat tampilan grafis, sering kali layar LCD atau CRT.
2. Echosounder
Echosounder adalah alat yang dapat
membantu untuk mencari ikan dengan lebih baik, echosounder tidak menangkap ikan namun dapat
membantu untuk menangkap lebih banyakikan dengan trawl, gill-net, purse-net, atau jenis jaring yang
lain. Echosounder bahkan
dapat membantu untuk menangkap lebih banyak ikan dengan hook and line. Echosounder bekerja
berdasarkan prinsip perambatan dan pemantulan bunyi dalam medium air. Echosounder dilengkapi
dengan proyektor untuk menghasilkan gelombang akustik yang akan di masukan ke
dalam air laut. Sonar bathymetric memerlukan
proyektor yang dapat menghasilkan berulang-ulang kali pulsa akustik yang dapat
dikontrol. Untuk pengukuran kedalaman, digunakan echosounder atau perum gema yang pertama kali
dikembangkan di Jerman pada tahun 1920. Alat ini dapat dipakai untuk
menghasilkan profil kedalaman yang kontinyu sepanjang jalur perum dengan
ketelitian yang cukup baik. Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk mengukur
kedalaman laut yaitu dengan menggunakan teknik bandultimah hitam (dradloading) dan teknik
Gema duga atau EchoSounder atau Echoloading. Fungsi yang
paling mendasar dari echosounder adalah
untuk mengukur jarak ke dasar samudera dengan akurat. Pengukuran kedalaman
dasar laut dapat dilakukan dengan Conventional
Depth Echosounder, dimana kedalaman dasar laut dapat dihitung dari
perbedaan waktu antara pengiriman dan penerimaan pulsa suara. Echosounder mengukur
kedalaman air dengan membangkitkan pulsa akustik pendek atau ping yang dipancarkan
kedasar air kemudian mendengarkannya kembali echo dari
dasar air itu.
3.GPS
Map Sounder
GPS
Map Sounder mempunyai berbagai macam jenis kegunaan atau multifungsi,
diantaranya adalah untuk memetakan suatu area, lalu dapat menentukan titik
koordinat, arah mata angin, kemudian dapat mendeteksi suatu benda atau ikan
yang ada di perairan menggunakan suara atau sounding.
Fungsi GPS Map
Sounder ini memiliki berbagai macam kegunaan, diantaranya yaitu untuk memetakan
suatu area, menentukan titik koordinat, arah mata angin, mendeteksi suatu benda
atau ikan di perairan dengan suara (sounding).
Cara
kerja : rangkai alat ini hingga benar-benar terangkai dan siap digunakan.
Bagian-bagian Echosounder
a. Time
Base : Time base berfungsi sebagai penanda pulsa listrik untuk mengaktifkan
pemancaran pulsa yang akan dipancarkan oleh transmitter melalui transducer.
b. Transmiter
: Transmitter berfungsi menghasilkan pulsa yang akan dipancarkan.
c. Transducer
: Fungsi utama dari transducer adalah mengubah energi listrik menjadi energi
suara ketika suara akan dipancarkan ke medium dan mengubah energi suara menjadi
energi listrik ketika echo diterima dari suatu target.
d. Reciever
: Receiver berfungsi menerima pulsa dari objek dan display atau recorder
sebagai pencatat hasil echo.
e. Recorder
: Recorder berfungsi untuk merekam atau menampilkan sinyal echo.
Istilah lainnya adalah
Sonar atau Sound Navigation and Ranging yang digunakan untuk berkomunikasi di
bawah laut, serta berfungsi untuk mendeteksi atau mencari suatu benda yang ada
di bawah laut menggunakan kiriman gelombang suara yang nantinya gelombang suara
tersebut dipantulkan kembali oleh benda yang akan dideteksi.
4. Theodolite
Theodolite merupakan alat ukur digital yang berfungsi untuk
membantu pengukuran kontur tanah pada wilayah tertentu. Alat ini mempunyai
beberapa kelebihan di antaranya dapat digunakan untuk memetakan suatu wilayah
dengan cepat. produk dari pengukuran wilayah menggunakan theodolite ini salah satunya adalah peta situasi dan peta kontur
tanah. Peta situasi adalah peta suatu wilayah yang dihasilkan dari pengukuran
di lapangan yang didalamnya terdapat data letak bangunan,
elevasi tanah atau kontur, letak pohon, letak saluran drainase, koordinat
bangunan tertentu, benchmark, sungai dan sebagainya.
5. Waterpass
Waterpass
merupakan alat survey yang lebih simpel dibandingkan dengan theodolite. Selain instrument ini lebih
kecil dan ringan bagian-bagian di dalamnya pun lebih sedikit sehingga fungsi
dan kegunaan di lapangan juga terbatas. Fungsi waterpass di lapangan di antaranya digunakan untuk mengukur elevasi
atau ketinggian tanah. Biasa digunakan pada proyek perataan tanah, pembuatan
lapangan bola, cross dan long section pada jalan atau sungai,
untuk marking elevasi pada bowplank atau patok, penentuan elevasi bantu pada
kolom bangunan dan sebagainya. Kekurangan dari waterpass ini tidak bisa untuk mengukur dengan sudut horizontal
maupun vertikal. Sehingga alat ini tidak bisa digunakan untuk menentukan
koordinat suatu titik, tanya elevasi yang mampu dibaca. Sedangkan kelebihan
alat ini lebih simpel, kecil, ringan dan cepat untuk setting alatnya karena
pada instrument ini tidak terdapat nivo tabung. hanya ada nivo kotak saja. Cara kerja Letakkan waterpass di tanah, kemudian atur Tripod dengan cara memutar sekrup-sekrup yang ada pada tripod hingga tepat dan tidak bergerak.
Lalu pasangkan waterpass di atasnya
maka waterpass dapat dibidikkan ke
segala arah kemudian hitung sudut dan ketinggian menggunakan skala optis.
6. Kompas
Kompas digunakan untuk menentukan arah mata angin atau derajat arah mata angin pada saat praktek digunakan dalam menentukan arah saat menggunakan theodolite, pengukuran arah arus dan pengukuran arah gelombang. Cara kerja: kompas sangatlah sederhana yaitu cukup membacanya, kompas sudah didesain sedemikian rupa dengan selalu menunjuk kearah utara karena pengaruh dari magnet kutub utara sehingga memudahkan bagi pengguna.
6. Kompas
Kompas digunakan untuk menentukan arah mata angin atau derajat arah mata angin pada saat praktek digunakan dalam menentukan arah saat menggunakan theodolite, pengukuran arah arus dan pengukuran arah gelombang. Cara kerja: kompas sangatlah sederhana yaitu cukup membacanya, kompas sudah didesain sedemikian rupa dengan selalu menunjuk kearah utara karena pengaruh dari magnet kutub utara sehingga memudahkan bagi pengguna.
7. Acoustic Doppler
Current Profiler (ADCP
Prinsip kerja ADCP berdasarkan perkiraan kecepatan baik secara
horizontal maupun vertikal menggunakan efek Doppler untuk menghitung kecepatan
radial relatif, antara instrumen (alat) dan hamburan di laut. Tiga beam akustik
yang berbeda arah adalah syarat minimal untuk menghitung tiga komponen
kecepatan. Beam ke empat menambah pemborosan energi dan perhitungan yang error.
ADCP mentransmisikan ping, dari tiap elemen transducer secara kasar sekali tiap
detik. Echo yang tiba kembali ke instrumen tersebut melebihi dari periode tambahan,
dengan echo dari perairan dangkal tiba lebih dulu daripada echo yang berasal
dari kisaran yang lebih lebar. Profil dasar laut dihasilkan dari kisaran yang
didapat. Pada akhirnya, kecepatan relatif, dan parameter lainnya dikumpulkan
diatas kapal menggunakan Data Acquisition System (DAS) yang juga secara
optional merekam informasi navigasi, yang diproduksi oleh GPS.
2. Instrumen Oseanografi
Instrumen oseanografi merupakan alat atau perangkat yang digunakan dalam
mempelajari laut dalam segala aspek, yaitu aspek fisika/fisik, kimia, biologi
dan geologi. Berikut beberapa alat dari instrumen oseanografi
1.
Handrefractometer
Handrefractometer berfungsi untuk menugkur
salinitas/kadar garam. Penggunaannya ialah dengan cara meneteskan cairan aquades pada kaca sampel alat ini untuk
mengkalibrasi kemudian bersihkan dengan tissue, setelah itu ambil air
sampel menggunakan pipet kemudian buka penutup kaca sampel lalu air
diteteskan, setelah penetesan kaca ditutup dan selanjutnya dilakukan pengamatan
melalui lensa dengan mengarahkan ke sumber cahaya pada handrefractometer untuk melihat berapa salinitasnya.
Cara kerja: teteskan cairan aquades pada kaca sampel alat ini untuk mengkalibrasi kemudian
bersihkan dengan tissue, mengamati sampai angka menunjukan tanda “0”, setelah
itu ambil air sampel menggunakan pipet
kemudian buka penutup kaca sampel lalu air diteteskan, setelah penetesan kaca
ditutup dan selanjutnya dilakukan pengamatan memlalui lensa pada
handrefractometer untuk melihat berapa skala salinitas yang ditunjukan.
2.
Intelegent
Meter Water Checker
DO meter
berfungsi untuk mengetahui oksigen terlarut dan suhu air Sebelum alat ini
digunakan dilakukan kalibrasi terlebih dahulu pada sensor penanya menggunakan
laruatn aquades agar netral, cara penggunaannya yaitu tekan “power” untuk
mengaktifkan alat ini, setelah aktif buka tutup membrane atau pen sensor
lalu celupkan membrane pada air sampel setelah itu diamkan sesaat untuk
menunggu angka/nilainya berhenti sehingga ukuran DO dan suhu akan didapat
setelah angkanya benar-benar berhenti.
Cara kerja: sebelum alat ini digunakan dilakukan
kalibrasi terlebih dahulu pada sensor penanya menggunakan laruatn aquades agar
netral, cara penggunaannya yaitu tekan “power” untuk mengaktifkan alat ini,
setelah aktif buka tutup membrane
atau pensensor lalu celupkan membrane
pada air sampel setelah itu diamkan sesaat untuk menunggu angka atau nilainya
berhenti sehingga ukuran DO dan suhu akan
didapat setelah angkanya benar-benar berhenti. Untuk pH Meter untuk
mengukur pH dan suhu air.
3. Grab
Sampler
Grab Sampler digunakan untuk
mengambil sedimen bentos di dasar perairan.
Cara
kerja: memasang pengunci grap agar posisinya terbuka, setelah itu grap
diturunkan kedalam perairan hingga mencapai dasar perairan kemudian grap
ditarik sedikit agar volume disaat menghentakkan dapat membuka pengunci dan
menancapkan alat kedasar perairan, supaya alat saat ditarik dapat tertutup dan merangkap sedimen bentos,
kemudian angkat ke permukaan dengan berlahan lalu buka grap untuk mengambil sampel
sedimen bentos.
4. Layang-layang
Arus
Layang-layang Arus digunakan untuk mengukur kecepatan
dan arah arus.
Cara kerja:
Masukan layang-layang arus kedalam perairan bersamaan dengan mengaktifkan stopwatch dan dibiarkan terbawah oleh
arus setelah sampai jarak yang ditetapkan maka stopwatch dihentikan, kemudian catat berapa waktu yang digunakan
untuk mencapai jarak yang telah ditentukan, lalu untuk mengukur arah arus yaitu
dengan membidik layang-layang arus tersebut menggunakan kompas kemudian baca
arah kemana yang ditunjukan oleh kompas.
Kelebihan : Alat dapat dan mudah dibuat ekonomis
Kekurangan :
Alat mudah rusak dan tidak seakurat alat lain.
5. Secchi Disk
Secchi Disk digunakan untuk mengukur kecerahan suatu perairan.
Cara kerja atau penggunaan dari alat ini yaitu turunkan Secchi Disk kedalam perairan dengan perlahan sambil mengamati
kejelasan pandangan kita terhadap warna Secchi
Disk, apa bila warna Secchi Disk
masih nampak jelas maka alat tetap diturunkan sehingga jarak pandangan kita
tidak dapat membedakan warna sechidisk (samar-samar).
6. CTD (Conductivity Temperature Depth)
CTD
memiliki manfaat sebagai pengukuran Conductivity,temperature per kedalaman yang
sudah dilengkapi oleh sensor pH, turbidity, DO, PAR, Fluoresence. Unit masukan
data terdiri atas, sensor CTD, rosette, botol sampel, kabel koneksi, dan lain
sebagainya. pada sensor memiliki fungsi untuk mengukur parameter karakteristik
fisik dari air laut, yang terdiri atas sensor tekanan, konduktivitas, dan
temperatur.
7. Batu Duga
Wikipedia. 2011. http://www.wikipedia.com
7. Batu Duga
Batu duga berfungsi untuk mengukur kedalaman.
Cara kerja : turunkan batu duga kedalam perairan hingga
mencapai dasar perairan, setelah mencapai dasar perairan maka tali batu duga
diberi tanda, baru ditarik naik, lalu mengukur berapa panjang tali yang
digunakan untuk mencapai dasar perairan
DAFTAR PUSTAKA
Radzi,
Ahmad. 2007. Asas Instrumentasi dan Pengukuran fisik. Universitas Tegnologi
Malaysia : Malaysia
Yogi,S.
2011. Instrumentasi dan
Hidroakustik.http://www.ilmukelautan.com/
instrumentasi-dan-hidroakustik/instrumentasi-kelautan/397-instrumentasi-kelautan.
(Diakses tanggal 22 Desember 2011)
Wibisono, L. 2009 .Perancangan Sistem Kuisisi Data Sensor pH Berbasis Lapisan Silica Sol-Gel. ITS-press, Surabaya.
Komentar
Posting Komentar